Cari Blog Ini

Minggu, 24 Oktober 2010

penyakit infeksi yang menyertai kehamilan


GONORE

a.       Pengertian.
Kencing nanah atau gonore (bahasa Inggris: gonorrhea atau gonorrhoea) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva).1
Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian.
Pada wanita, gonore bisa menyerang :
·           Vagina, saluran kencing dan daerah rahim / leher rahim.
·           Saluran tuba fallopi
·           Anus dan rectum
·           Kelopak mata
·           Tenggorokan
·           50% infeksi gonore tanpa disertai sekret vagina.
b.      Diagnosis
Diagnosis penyakit gonore didasarkan pada hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap nanah untuk menemukan bakteri penyebab gonore. Jika pada pemeriksaan mikroskopik tidak ditemukan bakteri, maka dilakukan pembiakan di laboratorium. Komplikasi pada trimester I adalah salfingitis gonorika, salfingo ooforitis dan pelvioperitonitis, yang disebabkan oleh bakteri yang naik dari serviks uteri ke endosalping. Pada permulaan trimester II, bakteri dari serviks uteri tidak dapat mencapai ke daerah endosalping karena korion sudah melekat dengan desidua dan menutup kavum uteri.

c.       Tanda dan gejala
Pada pria, gejala awal gonore
·      biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi.
·      Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra dan beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih serta keluarnya nanah dari penis.
Sedangkan pada wanita,
·      gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi.
·      Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan hubungan seksualnya tertular.
·      Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan.

Gejala berat tanda-tandanya:
o    desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih,
o    keluarnya cairan dari vagina, dan
o    demam.

Infeksi dapat menyerang
o   leher rahim
o   rahim
o   saluran telur
o   indung telur
o   uretra
o   rektum serta menyebabkan
o   nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual.
Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seks melalui anus (anal sex) dapat menderita gonore pada rektumnya. Penderita akan merasakan tidak nyaman di sekitar anusnya dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah di sekitar anus tampak merah dan kasar, serta tinjanya terbungkus oleh lendir dan nanah. Hubungan seksual melalui mulut (oral sex) dengan seorang penderita gonore biasanya akan menyebabkan gonore pada tenggorokan (faringitis gonokokal). Umumnya infeksi tersebut tidak menimbulkan gejala, namun kadang-kadang menyebabkan nyeri tenggorokan dan gangguan untuk menelan. Jika cairan yang terinfeksi mengenai mata, maka bisa menyebabkan terjadinya infeksi mata luar (konjungtivitis gonore). Bayi yang baru lahir juga bisa terinfeksi gonore dari ibunya selama proses persalinan sehingga terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan dari matanya keluar nanah. Jika infeksi itu tidak diobati, maka akan menimbulkan kebutaan
d.      Pengobatan
Gonore biasanya diobati dengan
o   suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui otot)
o   pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama satu minggu (biasanya diberikan doksisiklin).
o   Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah atau infus)





KONDILOMA AKUMINATA

a.      DEFINISI
Kondiloma akuminata adalah lesi berupa vegetasi soliter atau multipel, permukaan berjonjot tajam seperti kutil, dapat meliputi daerah yang luas hingga ke orifisium uretra, mukosa labium mayus dan anus.
Kutil Genitalis (Kondiloma Akuminata) merupakan kutil di dalam atau di sekeliling vagina, penis atau dubur, yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Kutil genitalis sering ditemukan dan menyebabkan kecemasan karena:
 - tidak enak dilihat,
 - bisa terinfeksi bakteri
 - bisa merupakan petunjuk adanya gangguan sistem kekebalan.

b.      PENYEBAB
Virus papilloma.
Pada wanita, virus papiloma tipe 16 dan 18, yang menyerang leher rahim tetapi tidak menyebabkan kutil pada alat kelamin luar dan bisa menyebabkan kanker leher rahim. Virus tipe ini dan virus papiloma lainnya bisa menyebabkan tumor intra-epitel pada leher rahim (ditunjukkan dengan hasil Pap-smear yang abnormal) atau kanker pada vagina, vulva, dubur, penis,mulut, tenggorokan atau kerongkongan.

c.       GEJALA
Kutil genitalis paling sering tumbuh di permukaan tubuh yang hangat dan lembab. Pada pria, area yang sering terkena adalah ujung dan batang penis dan dibawah kulit depannya (jika tidak disunat).
Pada wanita, kutil timbul di vulva, dinding vagina, leher rahim (serviks) dan kulit di sekeliling vagina. Kutil genitalis juga bisa terjadi di daerah sekeliling anus dan rektum, terutama pada pria homoseksual dan wanita yang melakukan hubungan seksual melalui dubur.
Kutil biasanya muncul dalam waktu 1-6 bulan setelah terinfeksi, dimulai sebagai pembengkakan kecil yang lembut, lembab, berwarna merah atau pink. Mereka tumbuh dengan cepat dan bisa memiliki tangkai. Pada suatu daerah seringkali tumbuh beberapa kutil dan permukaannya yang kasar memberikan gambaran seperti bunga kol (blumkol).
Pada wanita hamil, pada gangguan sistem kekebalan (penderita AIDS atau pengobatan dengan obat yang menekan sistem kekebalan) dan pada orang yang kulitnya meradang, pertumbuhan kutil ini sangat cepat.

d.      DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Kutil yang menetap bisa diangkat melalui pembedahan dan diperiksa dibawah mikroskop untuk meyakinkan bahwa itu bukan merupakan suatu keganasan. Wanita yang memiliki kutil di leher rahimnya, harus menjalani pemeriksaan Pap-smear secara rutin.

e.       PENGOBATAN
Kutil pada alat kelamin luar bisa diangkat melalui laser, krioterapi (pembekuan) atau pembedahan dengan bius lokal.
Pengobatan kimiawi, seperti podofilum resin atau racun yang dimurnikan atau asam trikloroasetat, bisa dioleskan langsung pada kutil. Tetapi pengobatan ini memerlukan waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan, bisa melukai kulit di sekelilingnya dan sering gagal.
Kutil di uretra bisa diobati dengan obat anti kanker seperti tiotepa atau florourasil. Pilihan lainnya adalah pengangkatan kutil dari uretra melalui pembedahan endoskopik.
Kutil genitalis sering kambuh dan memerlukan pengobatan ulang. Pada pria yang belum disunat, kekambuhan bisa dicegah dengan menjalani penyunatan.



































RUBELLA

a.         Pengertian
Rubella dapat meningkatkan angka kematian perinatal dan sering menyebabkan cacat bawaan pada janin. Sering dijumpai apabila infeksi pada kehamilan trimester I ( 30-50%).2
Anggota tubuh anak yang bisa menderita karena rubella :
a.       Mata ( katarak, glaukoma, mikroftalmia )
b.      Jantung ( duktus arteriosus persisten, stenosis pulmonalis, septum terbuka )
c.       Alat pendengaran ( tuli )
d.      Susunan syaraf pusat ( meningoensefalitis, kebodohan )
Dapat pula terjadi hambatan pertumbuhan intra uterin, kelainan hematologik ( termasuk trombositopenia dan anemia ), hepatosplenomegalia dan ikterus, pneumonitis interstisialis kronika difusa, dan kelainan kromosom. Selain itu bayi dengan rubella bawaan selama beberapa bulan merupakan sumber infeksi bagi anak-anak dan orang dewasa lain.

b.      Diagnosis
Diagnosis rubella tidak selalu mudah karena gejala-gejala kliniknya hampir sama dengan penyakit lain, kadang tidak jelas atau tidak ada sama sekali. Virus pada rubella sering mencapai dan merusak embrio fetus. Diagnosis pasti dapat dibuat dengan isolasi virus atau dengan ditemukannya kenaikan titer anti rubella dan serum.
Nilai titer antibody :
·         Imunitas 1 : 10 atau lebih
·         Imunitas rendah kurang dari 1 : 10
·         Indikasi adanya infeksi saat ini 1 : 64 lebih.
Komplikasi pada trimester pertama adalah salfingitis gonorika, salfingo ooforitis dan pelvioperitonitis, yang disebabkan oleh bakteri yang naik dari serviks uteri ke endosalping.
Pada permulaan trimester II, bakteri dari serviks uteri tidak dapat mencapai ke daerah endosalping karena korion sudah melekat dengan desidua dan menutup kavum uteri.3
Apabila wanita hamil dalam trimester I menderita viremia, maka abortus buatan perlu dipertimbangkan. Setelah trimester I, kemungkinan cacat bawaan menjadi kurang yaitu 6,8% dalam trimester II dan 5,3% dalam trimester III.2

e.       Tanda dan gejala
·         Demam ringan
·         Merasa mengantuk
·         Sakit tenggorok
·         Kemerahan sampai merah terang atau pucat, menyebar secara cepat dari wajan ke seluruh tubuh, kemudian menghilang secara cepat.
·         Kelenjar leher membengkak
·         Durasi 3-5 hari.

SIFILIS

a.       Pengertian
Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema pallidum.
Penularan biasanya melalui :
o   kontak seksual
o   kontak langsung
o   kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus).

b.      Gejala  dan tanda
Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan; sebelum perkembangan tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut "Peniru Besar" karena sering dikira penyakit lainnya.
Penyakit ini pada laki-laki lebih terlihat gejalanya dibandingkan dengan perempuan.Biasanya kaum perempuan tidak mengetahui gejalanya.
Gejala yang ada yaitu seperti ruam berwarna merah pada daerah kelamin,dan biasanya sangat gatal.
Bila tidak terawat, sifilis dapat menyebabkan efek serius seperti
o   kerusakan sistem saraf,
o    jantung, atau
o    otak.
Sifilis yang tak terawat dapat berakibat fatal. Orang yang memiliki kemungkinan terkena sifilis atau menemukan pasangan seks yang mungkin terkena sifilis dianjurkan untuk segera menemui dokter secepat mungkin.

c.       Diagnosis
Pada kehamilan kurang dari 16 minggu sifilis dapat menyebabkan kematian janin (sifilis fetalis).
pada kehamilan lanjut menyebabkan
·           kelahiran prematur
·           gangguan pertumbuhan intrauterin
·           cacat berat (pneumonia alba virchow, serosis hepatis, splenomegali, pankreatitis kongenital, kelainan kulit dan osteokondritis).





d.      Pengobatan
Sifilis dapat dirawat dengan penisilin atau antibiotik lainnya. Menurut statistik, perawatan dengan pil kurang efektif dibanding perawatan lainnya, karena pasien biasanya tidak menyelesaikan pengobatannya.
            Cara pengobatan :
·         Cara terlama dan masih efektif adalah dengan penyuntikan procaine penisilin di setiap pantat (procaine diikutkan untuk mengurangi rasa sakit); dosis harus diberikan setengah di setiap pantat karena bila dijadikan satu dosis akan menyebabkan rasa sakit.
·         Cara lain adalah memberikan kapsul azithromycin lewat mulut (memiliki durasi yang lama) dan harus diamati. Cara ini mungkin gagal karena ada beberapa jenis sifilis kebal terhadap azithromycin dan sekitar 10% kasus terjadi pada tahun 2004. Perawatan lain kurang efektif karena pasien diharuskan memakan pil beberapa kali per hari.
·         Sebelum pemberian terpi pada bayi, setiap bayi dengan dugaan / terbukti menderita sifilis kongenital, hendaknya dilakuikan pemeriksaan cairan serebrospinalis dan uji serologik tiap bulan sampai negatif.
e.       Pencegahan
·           Seks aman dilakukan dengan menggunakan kondom bila melakukan aktivitas seks, tapi tidak dapat menjamin sebagai penjaga yang pasti.
·           Pencegahan aktivitas seksual dengan orang yang memiliki penyakit kelamin menular dan dengan orang berstatus penyakit negatif.
·           Cara satu-satunya untuk mencegah hal ini terjadi adalah setia pada pasangannya dan juga rutin diperiksa oleh dokter agar tidak menjadi terlalu parah.
·           Terapkan prinsip pencegahan infeksi pada persalinan dan penggunaan instrumen
·           Lakukan konseling preventif, pengobatan tuntas, dan asuhan mandiri











DAFTAR PUSTAKA

1.      Sarwono, 2000, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta
2.      Harahap, M, 1984. Penyakit Menular Seksual. Gramedia. Jakarta
3.      Manulaba, IBG, 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Arcan. Jakarta.
5.      Adobe reader-SSH-6135.pdf. Clamidya dan gonorea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentar